Kamis, 29 Januari 2009

Cepat tidak penting , yang terlebih penting adalah terus melangkah.

Apakah anda merasa stagnasi ( berhenti ) ketika sudah menetapkan tujuan? Mungkin kita sudah punya tujuan yang spesifik, kemudian membaginya dalam misi-misi kecil, dan mulai mengerjakannya dengan tekun. Tetapi memang ada masa-masa di mana perjalanan tersa panjang dan sepertinya kita tidak ke mana-mana.

Ini adalah sebuah ilusi waktu. Kondisi ini sama seperti ketika kita sedang menempuh suatu perjalanan. Karena tujuan adalah sebuah tempat yang belum nyata , maka kita kan merasa bahwa kita tidak sampai-sampai juga. Padahal bila kita menengok ke belakang , sudah ada sekian kilometer yang kita tempuh. Perasaan atau pikiran yang ingin cepat tiba di tujuan membuat tengah perjalan kita menjadi begitu lama dan membosankan.

Apa yang harus kita lakukan? Berhenti, membatalkan perjalanan atau terus melangkah menyelesaikan jarak yang tersisa? Terus melangkah walaupun pikiran kita sedang terpengaruh oleh situasi adalah pilihan yang tepat. Apabila kita melihat banyak kisah perjalanan sukses, kita bisa melihat bahwa mereka yang sukses adalah mereka yang terus melangkah sambil terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan.

Dan kalau kita tahu bahwa perjalanan sukses adalah sebuah perjalan yang panjang, mengapa kita justru tidak mau memulainya sejak lebih dini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar